Minggu, 25 September 2016

SEJARAH PANCASILA



Pada masa-masa akhir Perang Dunia II, kekalahan Jepang pada sekutu dalam perang Pasifik tak lagi bisa disembunyikan. Hal ini mendesak Jenderal Kuniaki Koisi yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang untuk mengumumkan sebuah rencana untuk Indonesia ke depannya pada tanggal 7 September 1944. Hal yang diumumkan oleh Koisi ternyata adalah sebuah rencana untuk memerdekakan Indonesia ketika Jepang berhasil memenangkan perang Asia Timur, berharap pengumuman ini akan membuat Indonesia berpikir bahwa pasukan Sekutu adalah perenggut kemerdekaan mereka. Alasan mengapa Jepang membuat inisiatif seperti ini ialah karena kekuatan Jepang sangat lemah, akibat pusat pemerintahan Jepang saat itu di bom atom oleh sekutu. Dengan mengimingi Indonesia merdeka berharap rakyat Indonesia mendukung Jepang dalam perang dunia. 

Bibit yang akan membentuk lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia muncul ketika pada 1 Maret, Kumakichi Harada memberitahukan tentang pembentukan badan yang bertugas menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat BPUPKI). Ketika BPUPKI secara resmi dibentuk pada 29 April 1945, yang ditunjuk menjadi ketua adalah Radjiman Wedyodiningrat, didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan satu orang Jepang sebagai wakil ketuanya. Soeroso sendiri sebenarnya memegang posisi ganda, yaitu sebagai kepala sekretariat BPUPKI bersama Abdoel Gafar dan Masuda Toyohiko. Ketika didirikan, BPUPKI memiliki 67 anggota dengan 7 diantaranya merupakan orang Jepang yang tidak memiliki hak suara.

A.     29 Mei 1945. Sidang pertama BPUPKI yang dimana Muh. Yamin mencetuskan dasar Negara dalam pidatonya yang berisi :
a.       Peri kebangsaan
b.       Peri kemanusiaan
c.        Peri ketuhanan
d.       Peri kerakyatan
e.        Peri kesejahteraan

Muh. Yamin juga mencetuskan dasar Negara tetapi bukan dalam pidatonya tetapi melalui tulisannya yang berbeda dalam pidatonya, isi tulisan tersebut ialah
a.       Ketuhanan yang Maha Esa
b.       Kebangsaan persatuan Indonesia
c.        Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
d.       Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
e.        Keadilan social

B.     31 Mei 1945. Dr. Soepomo mencetuskan dasar Negara dalam pidatonya yang berisi :
a.       Persatuan
b.       Kekeluargaan
c.        Keseimbangan lahir dan batin
d.       Musyawarah
e.        Keadilan rakyat

C.     1 Juni 1945. Ir. Soekarno mencetuskan kembali dasar Negara dalam pidatonya yang berisi
a.       Nasionalisme
b.       Internasionalisme atau peri kemanusiaan
c.        Mufakat demokrasi
d.       Kesejahteraan social
e.        Ketuhanan yang berkebudayaan

Soekarno memberi nama dasar negara ini dengan pancasila. Dan pada saat yang bersamaan soekarno mengemukakan pendapat  ”Jika pancasila terlalu banyak maka saya bisa memerasnya menjadi trisila” dan isi trisila tersebut ialah :

a.       Sosio Nasionalisme

Sosio-nasionalisme adalah “nasionalisme masyarakat”, nasionalisme yang mencari selamatnya seluruh masyarakat dan nasionalisme yang bertindak sesuai haknya dan batasnya masing-masing . Artinya, nasionalisme yang dijalankan atas dasar kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Untuk mencapai tahapan sosio-nasionalis, pemerintah harus terlebih dahulu merebut kekayaan sumber daya alam Indonesia yang saat ini dikuasai bangsa asing.

Konsep sosio-nasionalisme lahir akibat jiwa cinta terhadap manusia yang tak mau adanya penindasan dan penghisapan dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Dengan menggunakan konsep ini, maka sudah pasti masyarakat mampu menghadapi konsep penindasan gaya baru.

b.      Sosio Demokrasi

Secara sederhana, sosio-demokrasi dapat diartikan sebagai demokrasi masyarakat. Suatu demokrasi yang berdiri diatas dua kaki dalam masyarakat, tidak tunduk pada kepentingan satu kelompok saja. Sosio-demokrasi adalah demokrasi sejati yang mandiri secara ekonomi dan berdaulat secara politik. Suatu bentuk demokrasi yang tidak hanya focus pada kesetaraan politik belaka, melainkan juga melirik masalah kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Untuk mencapai titik sosio-demokrasi, pemerintah setelah merebut kekuasaan sumber daya alam kemudian menyerahkan semua kekayaan alam Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan masyarakat secara politik.

c.       Berketuhanan

Berketuhanan lahir karena bung karno melihat nenek moyang bangsa Indonesia sangat mencerminkan nilai-nilai ketuhanan dan taat akan ajaran agama serta kepercayaannya. Untuk mencapai titik Berketuhanan, dalam kehidupan, masyarakat harus bisa menghargai satu sama lain, saling toleransi dengan segala perbedaan dan menjalankan yang diamanatkan oleh agama dan kepercayaannya.

Dan pada saat yang bersamaan soekarno kembali mengemukakan pendapat “ Jika trisila terlalu banyak maka saya bisa memerasnya menjadi ekasila “ dan isi ekasila tersebut ialah :

a.  Gotong Royong
Gotong royong mengapa dijadikan sebagai tombak dalam serapan pancasila ialah karena dengan melakukan gotong royong, tujuan bangsa akan tercapai. Gotong royong berarti sama kerja, sama berjuang, sama membantu, sama berkeringat dan sama berdarah untuk kemajuan Indonesia.
Usulan-usulan dasar Negara diatas dianggap serius yang menyebabkan terbentuknya panitia Sembilan yang berisi : Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Marami Abikoesno, Abdul Kahar, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mohammad Yamin, dan Wahid Hasjim yang bertugas memperbaiki dan menyelaraskan hasil usulan-usulan diatas. 

D.      22 Juni 1945. Panitia Sembilan mengumumkan hasil dari rapat panitia Sembilan yang disebut dengan piagam Jakarta, yang isinya ialah :

a.       Ketuhanan yang menjalankan syariat islam
b.       Kemanusian yang adil dan beradab
c.        Persatuan Indonesia
d.       Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan keadilan
e.        Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dan kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya atas jepang. Sore hari setelah memproklamirkan kemerdekaan perwakilan dari masyarakat dari timur menghubungi Moh. Hatta bahwa masyarakat timur keberatan atas pancasila, sila pertama yang berisi ketuhanan yang menjalankan syariat islam. Maka Moh. Hatta menemui Ir. Soekarno dan membahas perubahan sila pertama.

E.      18 Agustus 1945. Ir. Soekarno merumuskan dasar Negara Indonesia yang berisi
a.       Ketuhanan yang Maha Esa
b.       Kemanusian yang adil dan beradab
c.        Persatuan Indonesia
d.       Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan keadilan
e.        Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia



Pancasila digali dan diresapi dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang kemudian diambil 5 nilai  menjadi dasar filosofi atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Bung karno dan para pencetus dasar Ideologi bangsa lainnya menggali Pancasila dari kitab sutasoma dan kitab negarakrtagama yang dikarang oleh mpu tantular dan mpu prapanca. 

Dari kitab-kitab tersebut terselip nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang kemudian dijadikan pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai ini dianggap cocok dijadikan dasar pandangan hidup bangsa dan Ideologi bangsa karena nilai-nilai ini telah masyarakat Indonesia implementasikan jauh sebelum bangsa ini terbentuk.

Maka dari itu, di Indonesia Ideologi Pancasila tak bisa digantikan oleh Ideologi apapun karena Pancasila telah mencakup ideology agamis, nasionalis dan sosialis komunis yang bisa menyatukan segala kebhinekaan yang ada di Indonesia.

kebenaran-kebenaran ini sebagai suatu yang tidak dapat di-sangkal lagi: bahwa manusia diciptakan dengan hak yang sama, bahwa mereka diberikan oleh Al Khalik hak-hak tertentu yang tak dapat diganggu gugat, dan bahwa di antara hak-hak itu terdapat hak untuk hidup, hak kemerdekaan dan hak mengejar kebahagiaan” -bung karno


Sekali Layar Tekembang Surut Kita Berpantang!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi! 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Activity

Diberdayakan oleh Blogger.

SAPMA PP KOM UNTIRTA