Minggu, 25 September 2016

ADVOKASI DASAR


A. SEBUAH PENGANTAR

SAAT SAPMA PP KOM. UNTIRTA MENGADAKAN KEGIATAN DIDESA CIBOMO
Perkembangan peradaban manusia semakin pesat, dari mulai  kemajuan teknologi hingga kemajuan ilmu pengetahuan. Namun, dibalik perkembangan peradaban manusia tersebut terselip problema-problema dalam tatanan hidup masyarakat. Problema-problema tersebut membuat system tatanan hidup masyarakat terganggu. Misalnya, problema kemiskinan sehingga dikenal sebuah asumsi masyarakat “sikaya makin kaya dan simiskin makin miskin”, problema pencemaran lingkungan akibat limbah industry yang merusak ekosistem laut dan problema yang sangat mendasar yakni budaya liberal yang merusak moral manusia yang menimbulkan sifat serakah seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, dan masih banyak lagi problema-problema lainnya.

Problema-problema ini hadir dan menggangu tatanan hidup masyarakat akibat tak diimbanginya kemajuan teknologi dengan kemajuan taraf pendidikan masyarakat Indonesia. Angka buta huruf di Indonesia masih tinggi, tingkat putus sekolah di Indonesia masih sangat besar. Hal ini membuat masyarakat Indonesia mudah untuk dibodohi dan disuap oleh para pihak yang memiliki banyak uang serta sikap kritis masyarakat yang dikekang secara tak langsung sehingga masyarakat takut untuk melawan ketika ditindas para pihak yang memiliki modal.

Oleh karena itu sebagai seorang revolusioner, mahasiswa sangat penting untuk memahami cara atau metode untuk menyelesaikan segala macam problema-problema yang masyarakat hadapi dan mengetahui setiap gejala-gejalanya. Yang biasa dikenal dengan istilah advokasi. Mengadvokasi masyarakat dan mencerdaskan masyarakat secara penting untuk mahasiswa lakukan, agar kesadaran untuk melawan terhadap keadaan tertindas selalu masyarakat lakukan.



B. ANALISIS S.W.O.T

Sebelum melakukan kegiatan advokasi, terlebih dahulu seseorang atau sebuah organisasi menganalisa dirinya sendiri. Teori dasar yang biasa digunakan dalam teknis menganalisa diri ialah teori ANALISIS S.W.O.T. Analisis swot ialah sebuah analisis yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada sekitar tahun 1960-1970an. SWOT ialah singkatan dari strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan threat (ancaman).

Analisis S.W.O.T sangat penting untuk dilakukan sebelum melakukan kegiatan advokasi terhadap problem-problem yang dihadapi masyarakat karena bila seseorang atau organisasi telah melakukan analisis S.W.O.T, ia akan mengetahui segala macam hal yang akan dilakukan ketika mengadvokasi masyarakat.

1. STRENGHT (KEKUATAN)
Strenght ialah kegiatan menganalisa segala kekuatan yang dimiliki seseorang atau organisasi. Bila seseorang atau sebuah organisasi pandai memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya, maka kelemahan yang dimiliki seseorang atau sebuah organisasi dapat tertutupi.

2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
Weakness ialah kegiatan menganalisa dan memahami kelemahan seseorang atau organisasi agar dalam melakukan aktivitas sehari-hari seseorang atau sebuah organisasi dapat menutupi setiap kelemahan yang dimiliki.

3. OPPORTUNITY (KESEMPATAN ATAU PELUANG)
Opportunity ialah kegiatan menganalisa dan membaca segala peluang yang ada serta memaksimalkannya untuk mendapatkan hal yang dituju.

4. THREAT (ANCAMAN)

Threat ialah membaca dan menganalisa ancaman yang kemungkinan akan muncul dari segala kelemahan yang dimiliki. Ketika analisis S.W.O.T ini telah dikuasai seseorang atau sebuah organisasi, maka segala macam rintangan dan problem yang dihadapi akan mudah diselesaikan. Seseorang yang akan mengadvokasi juga harus menerapkan analisis S.W.O.T ketika mengadvokasi masyarakat. 

Seseorang revolusioner harus bisa membaca segala kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang masyarakat hadapi agar bisa membantu masyarakat melawan para pihak penghisap yang membuat masyarakat menderita.

C. ADVOKASI

1. PENGERTIAN ADVOKASI

Advokasi ialah kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur untuk membantu atau membela atau merubah keadaan masyarakat kearah yang lebih baik dan mendorong seseorang atau suatu instansi yang berwenang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam masyarakat. Kegiatan advokasi juga biasa dipergunakan untuk mempengaruhi masyarakat untuk turut serta ikut bergerak merubah kebijakan-kebijakan public yang tak memihak rakyat.

Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah advocate atau to promote yang artinya menganjurkan, memajukan, menyokong atau memelopori. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa advokasi juga berarti mempelopori suatu perubahan secara terorganisir dan terstruktur. So, advokasi bukanlah hanya kegiatan-kegiatan pembelaan yang dilakukan oleh pengacara dimuka pengadilan saja, akan tetapi advokasi juga bisa dilakukan melalui kegiatan non hukum.

2. JENIS ADVOKASI
Advokasi terbagi menjadi dua jenis yakni advokasi litigasi dan advokasi non litigasi.

-          ADVOKASI LITIGASI
Advokasi litigasi ialah advokasi yang dilakukan sampai ke muka pengadilan untuk memperoleh kepastian hukum. Advokasi litigasi biasanya dilakukan dalam bentuk judicial review, legal standing dan lain-lain.

-          ADVOKASI NON LITIGASI
Advokasi non litigasi ialah advokasi yang dilakukan berupa proses pengorganisiran masyarakat, negosiasi dan diakhiri dengan aksi massa untuk memperjuangkan hak rakyat.

3. TAHAPAN ADVOKASI

- Hal pertama yang dilakukan ialah membentuk lingkar inti. Membentuk lingkar inti ialah membentuk suatu kumpulan orang atau organisasi yang menjadi pengendali utama untuk menyelesaikan permasalahan 

- Hal  kedua yang harus dilakukan ialah menentukan target sasaran. Target sasaran yang ditentukan harus sesuai dengan kekuatan yang dimiliki seseorang atau suatu organisasi setelah ia melakukan analisis s.w.o.t. Misalnya: seseorang atau suatu organisasi pandai menyelesaikan permasalahan petani, maka target sasaran yang dicari oleh seseorang atau suatu organisasi itu ialah wilayah yang memiliki permasalahan pertanian.

- Hal ketiga yang harus dilakukan ialah mengkaji permasalahan dan menemukan issu strategis. Setelah ditemukannya permasalahan didalam wilayah yang ingin diadvokasi, permasalahan tersebut harus dikaji terlebih dahulu oleh lingkar inti agar ditemukan cara penyelesaian terbaik untuk menangani permasalahan tersebut. Setelah permasalahan dikaji, lingkar inti harus merumuskan issue strategis yang dimaksudkan untuk mengkampanyekan permasalahan terhadap instansi terkait agar instansi terkait menyelesaikan permasalahan wilayah yang sedang diadvokasi.

- Hal keempat yang dilakukan ialah mengkampanyekan issue dan mengorganisir masyarakat agar ikut serta dalam mengkampanyekan issue strategis agar permasalahan yang dihadapi masyarakat diselesaikan oleh instansi terkait.
Bila issue strategis tak didengar oleh instansi terkait dan proses mediasi kepada instansi terkait tak menemui titik temu, maka lingkar inti mempersiapkan barisan untuk melakukan tahap akhir yakni turun kejalan atau melakukan tuntutan dijalan.

4. 3 SAMA 4 JANGAN 4HARUS 

3 SAMA IALAH SAMA KERJA, SAMA MAKAN, SAMA TIDUR
Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat dan agar masyarakat mau terbuka terhadap seseorang atau suatu organisasi yang sedang melakukan advokasi ialah sama kerja, sama makan dan sama tidur.
Seseorang atau suatu organisasi yang sedang melakukan kegiatan advokasi harus ikut membantu kerja ketika masyarakat sedang melakukan aktivitasnya sehari-hari, harus makan apa yang dimakan masyarakat yang sedang diadvokasi; seseorang atau suatu organisasi harus mengetahui apa yang dimakan masyarakat yang sedang diadvokasi kemudian membawa makanan tersebut untuk diberikan kepada masyarakat, sama tidur berarti seseorang atau suatu organisasi harus tidur ditempat masyarakat yang sedang diadvokasi. Sama tidur berarti seseorang yang sedang mengadvokasi tak boleh tidur berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lainnya. Dengan berpindah-pindah seseorang yang sedang mengadvokasi takkan bisa meresapi dengan sungguh-sungguh penderitaan yang diderita masyarakat. Dengan melakukan 3 SAMA maka masyarakat akan terbuka dan mau bercerita keadaan yang dialaminya serta mengetahui pergerakan masyarakat dan masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran seseorang yang hendak mengadvokasinya karena seseorang tersebut memberikan bekalnya kepada tuan rumah.
4 JANGAN IALAH JANGAN TIDUR DIRUMAH PENGHISAP, JANGAN MENGGURUI, JANGAN MENGGANGGU KERJA MASYARAKAT & MERUGIKAN MASYARAKAT, JANGAN MENCATAT PERMASALAHAN YANG DIALAMI MASYARAKAT DIDEPAN MASYARAKAT
  
4 HARUS IALAH 1) HARUS MELAKSANAKAN 3 SAMA” SEPENUHNYA, 2) HARUS RENDAH HATI, SOPAN SANTUN DAN HARUS BELAJAR DENGAN MASYARAKAT, 3) HARUS MENGENAL BAHASA DAN ADAT ISTIADAT SETEMPAT, 4) HARUS MEMBANTU MEMECAHKAN KESULITAN-KESULITAN MASYARAKAT DAN TUAN RUMAH.

Dari uraian diatas, seseorang yang ingin mengadvokasi masyarakat bisa meleburkan dirinya dengan penderitaan yang masyarakat hadapi kemudian bisa mencari cara untuk memecahkan permasalahan yang diderita masyarakat. Seseorang yang ingin mengadvokasi, belumlah memiliki jiwa revolusioner jika enggan membantu kerja produksi masyarakat dan kerja rumah tangganya, kalau masih enggan memakan apa yang dimakan masyarakat, dan masih enggan tidur ditempat masyarakat tidur.
Oleh karena itu, “3 SAMA, 4 JANGAN dan 4 HARUS” harus selalu dilakukan agar jiwa revolusioner didalam diri seseorang yang hendak mengadvokasi terbentuk.


5. PEMBAGIAN KERJA LINGKAR INTI

Agar tahapan advokasi masyarakat berjalan lancar, maka lingkar inti harus membagi kerja kelompoknya menjadi 3 yakni kerja ideology, kerja organisasi dan kerja politik

a. Kerja Ideologi


Kerja Ideologi ialah pekerjaan untuk mencerdaskan masyarakat agar masyarakat paham akan keadaan yang selama ini mereka alami dan mau untuk melawan serta kegiatan mengkaji permasalahan yang sudah diketahui kepada seluruh elemen yang tergabung dalam lingkar inti.

b. Kerja Organisasi

Kerja organisasi ialah pekerjaan yang dilakukan oleh lingkar inti untuk mengorganisir masyarakat dan bertanggungjawab atas keikutsertaan masyarakat dalam aksi apabila proses mediasi terhadap instansi terkait tak memperoleh titik temu.

c. Kerja Politik

Kerja Politik ialah pekerjaan yang dilakukan oleh lingkar inti untuk memberikan segala permasalahan atau aspirasi masyarakat  terhadap instansi terkait agar permasalahan yang dialami masyarakat dapat diselesaikan.

Sekali Layar Tekembang Surut Kita Berpantang!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi!
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Activity

Diberdayakan oleh Blogger.

SAPMA PP KOM UNTIRTA