A. SEBUAH PENGANTAR
SAAT SAPMA PP KOM. UNTIRTA MENGADAKAN KEGIATAN DIDESA CIBOMO |
Problema-problema ini hadir dan menggangu tatanan
hidup masyarakat akibat tak diimbanginya kemajuan teknologi dengan kemajuan
taraf pendidikan masyarakat Indonesia. Angka buta huruf di Indonesia masih
tinggi, tingkat putus sekolah di Indonesia masih sangat besar. Hal ini membuat
masyarakat Indonesia mudah untuk dibodohi dan disuap oleh para pihak yang
memiliki banyak uang serta sikap kritis masyarakat yang dikekang secara tak
langsung sehingga masyarakat takut untuk melawan ketika
ditindas para pihak yang memiliki modal.
Oleh karena itu sebagai seorang revolusioner,
mahasiswa sangat penting untuk memahami cara atau metode untuk menyelesaikan
segala macam problema-problema yang masyarakat hadapi dan mengetahui setiap
gejala-gejalanya. Yang biasa dikenal dengan istilah advokasi. Mengadvokasi masyarakat dan mencerdaskan masyarakat
secara penting untuk mahasiswa lakukan, agar kesadaran untuk melawan terhadap
keadaan tertindas selalu masyarakat lakukan.
B. ANALISIS S.W.O.T
Sebelum melakukan kegiatan advokasi, terlebih dahulu
seseorang atau sebuah organisasi menganalisa dirinya sendiri. Teori dasar yang
biasa digunakan dalam teknis menganalisa diri ialah teori ANALISIS S.W.O.T. Analisis swot ialah sebuah analisis yang
dicetuskan oleh Albert Humprey pada
sekitar tahun 1960-1970an. SWOT ialah singkatan dari strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan)
dan threat (ancaman).
Analisis S.W.O.T sangat penting untuk dilakukan
sebelum melakukan kegiatan advokasi terhadap problem-problem yang dihadapi
masyarakat karena bila seseorang atau organisasi telah melakukan analisis
S.W.O.T, ia akan mengetahui segala macam hal yang akan dilakukan ketika
mengadvokasi masyarakat.
1.
STRENGHT (KEKUATAN)
Strenght ialah kegiatan menganalisa segala kekuatan
yang dimiliki seseorang atau organisasi. Bila seseorang atau sebuah organisasi
pandai memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya, maka kelemahan yang dimiliki
seseorang atau sebuah organisasi dapat tertutupi.
2.
WEAKNESS (KELEMAHAN)
Weakness ialah kegiatan menganalisa dan memahami
kelemahan seseorang atau organisasi agar dalam melakukan aktivitas sehari-hari
seseorang atau sebuah organisasi dapat menutupi setiap kelemahan yang dimiliki.
3.
OPPORTUNITY (KESEMPATAN ATAU PELUANG)
Opportunity ialah kegiatan menganalisa dan membaca
segala peluang yang ada serta memaksimalkannya untuk mendapatkan hal yang
dituju.
4.
THREAT (ANCAMAN)
Threat ialah membaca dan menganalisa ancaman yang kemungkinan akan muncul dari segala kelemahan yang dimiliki. Ketika analisis S.W.O.T ini telah dikuasai seseorang atau sebuah organisasi, maka segala macam rintangan dan problem yang dihadapi akan mudah diselesaikan. Seseorang yang akan mengadvokasi juga harus menerapkan analisis S.W.O.T ketika mengadvokasi masyarakat.
Threat ialah membaca dan menganalisa ancaman yang kemungkinan akan muncul dari segala kelemahan yang dimiliki. Ketika analisis S.W.O.T ini telah dikuasai seseorang atau sebuah organisasi, maka segala macam rintangan dan problem yang dihadapi akan mudah diselesaikan. Seseorang yang akan mengadvokasi juga harus menerapkan analisis S.W.O.T ketika mengadvokasi masyarakat.
Seseorang
revolusioner harus bisa membaca segala kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang masyarakat hadapi agar bisa membantu masyarakat melawan para pihak
penghisap yang membuat masyarakat menderita.
C. ADVOKASI
1. PENGERTIAN ADVOKASI
Advokasi ialah kegiatan yang dilakukan secara
sistematis dan terstruktur untuk membantu atau membela atau merubah keadaan
masyarakat kearah yang lebih baik dan mendorong seseorang atau suatu instansi
yang berwenang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam masyarakat.
Kegiatan advokasi juga biasa dipergunakan untuk mempengaruhi masyarakat untuk
turut serta ikut bergerak merubah kebijakan-kebijakan public yang tak memihak
rakyat.
Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah advocate
atau to promote yang artinya menganjurkan, memajukan, menyokong atau
memelopori. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa advokasi juga berarti
mempelopori suatu perubahan secara terorganisir dan terstruktur. So, advokasi
bukanlah hanya kegiatan-kegiatan pembelaan yang dilakukan oleh pengacara dimuka
pengadilan saja, akan tetapi advokasi juga bisa dilakukan melalui kegiatan non
hukum.
2. JENIS ADVOKASI
Advokasi
terbagi menjadi dua jenis yakni advokasi litigasi dan advokasi non litigasi.
-
ADVOKASI LITIGASI
Advokasi litigasi ialah advokasi yang dilakukan
sampai ke muka pengadilan untuk memperoleh kepastian hukum. Advokasi litigasi
biasanya dilakukan dalam bentuk judicial review, legal standing dan lain-lain.
-
ADVOKASI NON LITIGASI
Advokasi non litigasi ialah advokasi yang dilakukan
berupa proses pengorganisiran masyarakat, negosiasi dan diakhiri dengan aksi
massa untuk memperjuangkan hak rakyat.
3. TAHAPAN ADVOKASI
-
Hal
pertama yang dilakukan ialah membentuk
lingkar inti. Membentuk lingkar inti ialah membentuk suatu kumpulan
orang atau organisasi yang menjadi pengendali utama untuk menyelesaikan
permasalahan
-
Hal kedua yang
harus dilakukan ialah menentukan target sasaran. Target
sasaran yang ditentukan harus sesuai dengan kekuatan yang dimiliki seseorang
atau suatu organisasi setelah ia melakukan analisis s.w.o.t. Misalnya:
seseorang atau suatu organisasi pandai menyelesaikan permasalahan petani, maka
target sasaran yang dicari oleh seseorang atau suatu organisasi itu ialah
wilayah yang memiliki permasalahan pertanian.
-
Hal
ketiga yang harus dilakukan ialah mengkaji
permasalahan dan menemukan issu strategis. Setelah ditemukannya
permasalahan didalam wilayah yang ingin diadvokasi, permasalahan tersebut harus
dikaji terlebih dahulu oleh lingkar inti agar ditemukan cara penyelesaian
terbaik untuk menangani permasalahan tersebut. Setelah permasalahan dikaji,
lingkar inti harus merumuskan issue strategis yang dimaksudkan untuk
mengkampanyekan permasalahan terhadap instansi terkait agar instansi terkait
menyelesaikan permasalahan wilayah yang sedang diadvokasi.
-
Hal
keempat yang dilakukan ialah mengkampanyekan
issue dan mengorganisir masyarakat agar ikut serta dalam mengkampanyekan issue
strategis agar permasalahan yang dihadapi masyarakat diselesaikan oleh instansi
terkait.
Bila
issue strategis tak didengar oleh instansi terkait dan proses mediasi kepada
instansi terkait tak menemui titik temu, maka lingkar inti mempersiapkan
barisan untuk melakukan tahap akhir yakni turun kejalan atau melakukan tuntutan
dijalan.
4. 3 SAMA 4 JANGAN 4HARUS
3 SAMA IALAH SAMA
KERJA, SAMA MAKAN, SAMA TIDUR
Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi
masyarakat dan agar masyarakat mau terbuka terhadap seseorang atau suatu
organisasi yang sedang melakukan advokasi ialah sama kerja, sama makan dan sama
tidur.
Seseorang
atau suatu organisasi yang sedang melakukan kegiatan advokasi harus ikut membantu kerja ketika
masyarakat sedang melakukan aktivitasnya sehari-hari, harus makan apa yang
dimakan masyarakat yang sedang diadvokasi; seseorang atau suatu organisasi
harus mengetahui apa yang dimakan masyarakat yang sedang diadvokasi kemudian
membawa makanan tersebut untuk diberikan kepada masyarakat, sama tidur berarti
seseorang atau suatu organisasi harus tidur ditempat masyarakat yang sedang
diadvokasi. Sama tidur berarti
seseorang yang sedang mengadvokasi tak boleh tidur berpindah-pindah dari satu
rumah ke rumah lainnya. Dengan berpindah-pindah seseorang yang sedang
mengadvokasi takkan bisa meresapi dengan sungguh-sungguh penderitaan yang
diderita masyarakat. Dengan melakukan 3 SAMA maka
masyarakat akan terbuka dan mau bercerita keadaan yang dialaminya serta
mengetahui pergerakan masyarakat
dan masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran seseorang yang hendak
mengadvokasinya karena seseorang tersebut memberikan bekalnya kepada tuan
rumah.
4 JANGAN IALAH JANGAN
TIDUR DIRUMAH PENGHISAP, JANGAN MENGGURUI, JANGAN MENGGANGGU KERJA MASYARAKAT &
MERUGIKAN MASYARAKAT,
JANGAN MENCATAT PERMASALAHAN YANG DIALAMI MASYARAKAT DIDEPAN MASYARAKAT
4 HARUS IALAH 1) HARUS MELAKSANAKAN “3 SAMA” SEPENUHNYA, 2) HARUS RENDAH HATI, SOPAN SANTUN DAN HARUS BELAJAR DENGAN MASYARAKAT, 3) HARUS MENGENAL BAHASA DAN ADAT ISTIADAT SETEMPAT, 4) HARUS MEMBANTU MEMECAHKAN KESULITAN-KESULITAN MASYARAKAT DAN TUAN RUMAH.
4 HARUS IALAH 1) HARUS MELAKSANAKAN “3 SAMA” SEPENUHNYA, 2) HARUS RENDAH HATI, SOPAN SANTUN DAN HARUS BELAJAR DENGAN MASYARAKAT, 3) HARUS MENGENAL BAHASA DAN ADAT ISTIADAT SETEMPAT, 4) HARUS MEMBANTU MEMECAHKAN KESULITAN-KESULITAN MASYARAKAT DAN TUAN RUMAH.
Dari uraian diatas, seseorang yang ingin mengadvokasi
masyarakat bisa meleburkan dirinya dengan penderitaan yang masyarakat hadapi
kemudian bisa mencari cara untuk memecahkan permasalahan yang diderita
masyarakat. Seseorang yang ingin mengadvokasi, belumlah memiliki jiwa revolusioner
jika enggan membantu kerja produksi masyarakat dan kerja rumah tangganya, kalau
masih enggan memakan apa yang dimakan masyarakat, dan masih enggan tidur
ditempat masyarakat tidur.
Oleh karena itu, “3 SAMA, 4 JANGAN dan 4 HARUS” harus
selalu dilakukan agar jiwa revolusioner didalam diri seseorang yang hendak
mengadvokasi terbentuk.
5. PEMBAGIAN
KERJA LINGKAR INTI
Agar
tahapan advokasi masyarakat berjalan lancar, maka lingkar inti harus membagi
kerja kelompoknya menjadi 3
yakni kerja ideology, kerja organisasi dan kerja politik
a. Kerja Ideologi
Kerja Ideologi ialah pekerjaan untuk mencerdaskan
masyarakat agar masyarakat paham akan keadaan yang selama ini mereka alami dan
mau untuk melawan serta kegiatan mengkaji permasalahan yang sudah diketahui
kepada seluruh elemen yang tergabung dalam lingkar inti.
b. Kerja Organisasi
Kerja organisasi ialah pekerjaan yang dilakukan oleh
lingkar inti untuk mengorganisir masyarakat dan bertanggungjawab atas
keikutsertaan masyarakat dalam aksi apabila proses mediasi terhadap instansi
terkait tak memperoleh titik temu.
c. Kerja Politik
Kerja Politik ialah pekerjaan yang dilakukan oleh
lingkar inti untuk memberikan segala permasalahan atau aspirasi masyarakat terhadap instansi terkait agar permasalahan
yang dialami masyarakat dapat diselesaikan.
Sekali Layar Tekembang Surut Kita Berpantang!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi!
Sekali Layar Tekembang Surut Kita Berpantang!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi!
Pancasila! Abadi!
0 komentar:
Posting Komentar