Tentang Pemuda Pancasila
1.1 Sejarah Pemuda Pancasila
Awal Tonggak Sejarah
Organisasi Pemuda Pancasila dideklarasikan berdirinya pada 28 Oktober 1959 di Medan, Sumatra Utara. Adalah Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) yang membidani kelahiran organisasi tersebut. IPKI merupakan sayap politik dari para petinggi militer yang masih aktif dalam kedinasan. Tokoh-tokoh pendirinya adalah Ahmad Yani, Abdul Harris Nasution, Gatot Subroto dan masih banyak lagi. Mereka tidak dapat langsung bermain di kancah politik, karena memang undang-undang melarang militer aktif melakukan kegiatan politik praktis.
IPKI dilahirkan guna mengemban tugas mulia yakni melindungi NKRI dari rongrongan bahaya laten komunis yang kala itu dimotori oleh PKI. Setiap gerakan PKI selalu dikontrol dan dibayang-bayangi oleh IPKI. Ketika PKI melakukan manuver politik dengan mendirikan organisasi Pemuda Rakyat, dengan sigap IPKI mendirikan organisasi Pemuda Pancasila pada 28 Oktober 1959.
Sejak awal berdirinya, Pemuda Pancasila tidak pernah sepi dari gerakan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Ketika Pancasila dalam ancaman dan hendak dirongrong oleh barisan Pemuda Rakyat beserta kekuatan PKI, dengan sigap kader-kader Pemuda Pancasila tampil sebagai perisai penyelamat. Sekitar tahun 1965 ketika PKI gencar menelusup di segenap sendi kehidupan masyarakat, kerap berhadapan secara fisik dengan anggota Pemuda Pancasila. Sejarah mencatat beberapa kali terjadi bentrokan fisik yang menewaskan anggota organisasi dari kedua belah pihak. Peristiwa gugurnya kader-kader Pemuda Pancasila itu dicatat sebagai peristiwa heroik yang dijadikan api semangat dalam menegakkan panji-panji organisasi.
Ikrar Pemuda Pancasila :
Kami Pemuda Pancasila bersumpah:
1. Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia
2. Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia
3. Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
4. Berideologi satu, Ideologi Pancasila
1.2 Profil dan Tokoh Pemuda Pancasila
KRMH (Kanjeng Raden Mas Haryo) H. Japto Soerjo Soemarno, SH
Ketua Presidium Pemuda Pancasila Majelis Pimpinan Nasional
(Solo, 16 Desember 1949)
Materi II
Tentang SAPMA Pemuda Pancasila
Tonggak Sejarah Lembaga Intelektual Satuan Pelajar, Siswa dan Mahasiswa Pemuda Pancasila
Seperti yang sudah disebutkan diatas, Pemuda Pancasila memperbanyak lembaganya guna mencetak kader-kader yang berkualitas, agar nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak. Salah satunya adalah Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa Pemuda Pancasila.
Lembaga sayap Pemuda Pancasila ini, pertama kali didirikan pada 20 Mei tahun 1988 di Medan, Sumatera Utara (Tercantum dalam Rancangan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Satuan Pelajar dan Mahasiswa pemuda pancasila BAB 1 pasal 2 tentang Waktu). Lembaga Pemuda Pancasila yang berisikan kaum-kaum intelek ini lahir dari hasil RAPIM Pemuda Pancasila yang saat itu, mereka (pemimpin Pemuda Pancasila saat itu) mulai mengakui kebutuhan akan kaderisasi kaum intelektual dalam tubuh Pemuda Pancasila.
Nama yang tercetus pada waktu itu adalah Satuan Mahasiswa (SATMA). Pada saat itu, Pemuda Pancasila melakukan kaderisasi yang lumayan hebat pada para mahasiswa/i di Indonesia. Kenapa harus mahasiswa pada saat itu? Jelas, mahasiswa saat itu memegang peranan penting dalam semua pergerakan di Indonesia. Kemampuan dan keterampilan mereka tentang organisasi dan negara saat itu sudah tidak diragukan lagi.
Pada Tahun 1990, lahir sebuah gagasan baru tentang pengkaderan kaum intelek di tubuh Pemuda Pancasila. Para petinggi-petinggi organisasi saat itu mulai menyadari akan 'taring' para pelajar di Indonesia. Loyalitas dan militansi mereka tidak diragukan lagi. Pemuda Pancasila butuh jiwa-jiwa muda yang punya militansi tinggi terhadap organisasi. Maka mulai saat itulah, Satuan Mahasiswa (SATMA) berubah nama menjadi Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA).
Pada tahun selanjutnya, booming SAPMA di Indonesia terjadi. SAPMA menjadi OKP yang tumbuh besar. Banyak mencetak kader-kader berkualitas. SAPMA pun mulai dipandang sebagai sebuah lembaga yang berperan penting dalam perkembangan Pemuda Pancasila.
Tahun 2005, ruang lingkup kaderisasi SAPMA pun diperlebar. Pelajar dan Mahasiswa saja kurang mewakili pemuda-pemuda intelektual tinggi di Indonesia. Maka, saat itu ruang lingkup SAPMA ditambah dengan adanya Siswa (para pemuda/i yang tidak menjalani pendidikan formal) sebagai bagian dari lembaga ini.
Struktural kepemimpinan dalam lembaga SAPMA Pemuda Pancasila ini terdiri atas:
1. Pimpinan Nasional (PN)
2. Pimpinan Wilayah (PW)
3. Pimpinan Cabang (PC)
4. Komisariat
5. Komisariat Gabungan
Materi III
Tentang SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta
1.1 Sejarah Lahirnya SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta
HISTORIS SAPMA BANTEN
Booming Lembaga SAPMA Pemuda Pancasila sampai juga di tanah Banten, termasuk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, yang terletak di Kota Serang Provinsi Banten.
Sebagai Universitas Negeri yang terletak di Banten, organisasi-organisasi Nasional berkembang besar di kampus ini. Hal ini dikarenakan, adanya hasrat yang tinggi dari para mahasiswa/i akan hadirnya suatu organisasi yang mampu membangun pola pikirnya guna menjadikan dirinya individu yang siap dan mampu menjawab tantangan setelah lulus dan menjadi seorang sarjana.
Lembaga SAPMA Pemuda Pancasila Untirta terbentuk kembali (setelah lama ‘tertidur’ lelap) atas cetusan dari seorang petinggi MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Serang, bernama Ali Soero, yang juga Founding Father dari Front Aksi Mahasiswa (FAM) Banten. Beliau menyadari akan besarnya antusiasme dan pengaruh postif apabila lembaga ini dibentuk di Untirta. Lalu terpilihlah Rizaldi ‘Jadul’ Mandiri menjadi Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta. Dibantu oleh beberapa orang berpengalaman dibidangnya, Rizaldi mampu mengembangkan lembaga ini di masa perkembangan awal. Beliau mampu membentuk kader-kader militannya dalam mengembangkan SAPMA Pemuda Pancasila di Untirta. Kepengurusan yang solid dan militan menjadi ciri khas utama dari kepemimpinan ala Rizaldi. Pembentukan awal karakter SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta berhasil dilakukan. Namun, sayangnya, masih banyak peristiwa-peristiwa yang mencoreng nama lembaga ini terjadi (kasus pemukulan salah satu mahasiswa Untirta, Chaosing di Kantin Belakang, hubungan tidak baik dengan salah satu organisasi di Untirta, dll).
Pada pertengahan tahun 2011, Rizaldi mengikuti seleksi CaBa, dan diterima sebagai Polisi. Secara otomatis, tonggak kepemimpinan saat itu kosong. SAPMA Komisariat Untirta kembali ‘tertidur’.
Didasari oleh jiwa militansi dan komitmen yang kuat, seorang senior SAPMA Pemuda Pancasila PC Kabupaten Serang, yang bernama Abdul Mukhith dan Ardi Kurniadi, serta Tia memutuskan untuk mengadakan Rapat Pleno guna menyelamatkan lembaga ini agar tetap bersinar di Untirta.
Dalam rapat pleno yang diadakan di bulan Februari 2011, terbentuklah kepengurusan baru dalam tubuh SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta, dan terpilih Iqbal Makmur sebagai Ketua baru lembaga Pemuda Pancasila ini secara aklamasi dengan beberapa pertimbangan dari para senior.
Dibantu dengan Ryan Bermana selaku sekjen saat itu dan beberapa kawannya, Iqbal kembali mengumpulkan ‘puing-puing’ organisasi ini yang saat itu sedang mati suri. Membangun hubungan yang baik dengan beberapa organisasi (internal maupun eksternal) yang ada di Untirta, serta membangun citra positif adalah hal yang dilakukan pertama pada kepemimpinan ini.
Pada akhirnya organisasi Sapma Pemuda Pancasila Komisariat Untirta dari tahun 2012 sampai saat ini (2016) sudah mulai aktif kembali untuk tetap mengibarkan sayap di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sehingga SAPMA PP Komisariat Untirta mempunyai tujuan terhadap kader-kader yaitu mencerdaskan bangsa, unggul dalam intelektual, anggun dalam moral sehingga menjadi pemuda serta pemudi yang memiliki sifat dan berjiwa pancasilais.
POKOK-POKOK PERJUANGAN SAPMA PP UNTIRTA
1. Membentuk kader yang pancasilais, memiliki etika dan moral, yang unggul dalam intelektual serta yang progresif revolusioner.
2. Ikut aktif untuk menjadi pelopor perjuangan pergerakan mahasiswa.
3. Aktif dalam membangun persatuan gerakan rakyat di segala sektor untuk mewujudkan demokrasi pancasila.
4. Aktif dalam mengkampanyekan programatik perjuangan organisasi.
PRINSIP ORGANISASI SAPMA PP UNTIRTA
1. Kekeluargaan : Organisasi sapma pp untirta dibangun dari azas kekeluargaan untuk itu sifat kekeluargaan adalah prinsip penting didalam organisasi ini.
2. Kritik dan self kritik : evaluasi dalam setiap kerja-kerja organisasi adalah hal yang maju dalam organisasi guna memperbaiki kesalahan-kesalahan organisasi, agar organisasi menjadi lebih baik dan agar terbangun nya budaya demokratis dan ilmiah didalam organisasi.
3. Sentralisme Demokrasi : keputusan tertinggi berada di tangan struktural melalui mekanisme musyawarah mufakat kolektif, dari hasil laporan, usulan dan pandangan yang objektif ilmiah dari seluruh kader.
PROGRAMATIK PERJUANGAN ORGANISASI (isu ideologis organisasi)
Yang dirumuskan dari hasil kajian internal sesuai keadaan ekonomi politik Negara Indonesia dan solusi yang didapatkan dari nilai-nilai pancasila, yang menjabarkan nilai sosio-Nasionalisme dan sosio-Demokrasi.
1. Nasionalisasi aset.
Sumber daya alam yang pokok harus di kuasai sepenuh nya oleh Negara sesuai dengan amanah UUD 1945 pasal 33 untuk mensejatrakan kehidupan rakyat, yang kemudian mengarah pada pembangunan industri nasional yang dapat menyerap tenaga kerja Indonesia dan mendapat kan upah yang layak sesuai dengan kerja nya. Ini adalah salah satu subtansi dari nilai sosio-nasionalis dimana kekuasan ekonomi harus berada di tangan Negara yang arti nya Negara mampu berdiri di kaki sendiri tanpa harus ketergantungan kepada Negara imprealis (Berdikari Secara Ekonomi) agar Negara tidak dapat di intervensi oleh Negara imprealis dalam menentukan kebijakan –kebijakan nya (berdaulat secara politik).
2. Bangun ekonomi kerakyatan.
Ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah kebijakan ekonomi Negara berpihak kepada rakyat kecil atau rakyat menengah kebawah isu ideologis ini di rumuskan dari hasil keadaan Indonesia yang menganut demokrasi borjuis yang hanya memberikan kesetaraan di bidang politik tetapi memelihara ketidak setaran di bidang ekonomi akibat nya, walaupun secara politik orang diakui sama tetapi pada dasar nya secara ekonomi mereka terbelah menjadi dua antara pemilik alat produksi dan klas pekerja. Akibatnya dalam praktek karena kekuasaan ekonomi hanya dikuasi oleh kaum borjuis atau pemilik modal maka kekuasaan politik atau parlemenpun dikuasi oleh mereka yang memiliki modal karena ekonomi adalah pangkal berdirinya politik. Untuk itu ekonomi kerakyatan harus dibangun agar masyarakat Indonesia memiliki kesetaran di bidang ekonomi, dengan memberikan modal kepada pengusaha menegah kebawah, membangun koprasi yang berperinsip demokrasi kerakyatan dan memmbangun industry nasional.
3. Wujudkan pendidikan gratis, demokratis dan berkebudayaan.
Yang dimaksud Pendidikan gratis, demokratis dan berkebudayaan yaitu Dimana penghapusan segala bentuk pungutan atau biaya dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Kemudian yang di maksud pendidikan yang demokratis iyalah dimana murid di berikan kebebasan berfikir yang menjadi dasar dari pendidikan, dimana dalam praktek nya guru tidak selalu benar dan murid tidak selalu salah guru pun harus mau dikritik dan mengakui kesalahan nya.
Pendidikan yang berkebudayaan dimaksudkan pendidikan yang tidak konserfatif tetapi pendidikan yang mengajarkan tentang nilai-nilai etika moral, dan budaya bangsa Indonesia yang beradab bangsa yang memanusiakan manusia, serta tidak berorientasi hanya pada nilai menjadi bangsa yang konsumtif tetapi menjadi bangsa yang kreatif mampu menciptakan hal baru atau menyempurnakan hal yang sudah ada.
Pendidikan menjadi hal penting dalam kemajuan sebuah Negara karena disini lah proses kaderisasi regenerasi pemimpin bangsa yang harus lebih berkualitas dari pemimpin sebelum nya guna kemajuan suatu Negara.
Banyak permasalahan yang lahir dari sebuah sistem pendidikan yang Liberal pengangguran, kemiskinan dan anak-anak indonesia yang putus sekolah atau tidak mendapatkan pendidika diakibatkan oleh tidak terrealisasi kan nya
Amanat UUD 45 didalam pembukaan nya yang berbunyi “mencerdaskan kegidupan bangsa” dan didalam pasal 31 ayat 1 dan 2 yang berbunyi “ setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pemerintah wajib mengusahakan dan menyediakan pendidikan bagi segenap warga negara nya” hanya menjadi sebuah cita-cita bangsa indonesia yang tidak terealisasikan karena kenyataan nya pada hari ini pemerintah tidak sungguh-sungguh untuk mencerdaskan kehidupan bangsanya, terbukti dengan banyaknya anak-anak yang putus sekolah, anak-anak yang tidak dapat mengenyam pendidikan dikarenakan mahal nya biyaya pendidikan, mahal nya biaya pendidikan itu dikarenakan privatisasi pendidikan yang dilakukan oleh kapitalis yang akhirnya melahirkan komersialisasi dibidang pendidikan.
menjadikan pendidikan sebagai salah satu jasa yang diperjual belikan, ini diakibatkan dibuka nya keran untuk kapitalis internasional melakukan investasi modal yang liberal, yang menjadikan aset-aset vital negara diprivatisasi oleh asing salah satu nya adalah pendidikan. Keadaan itu dimulai dari zaman orba, modal asing AS, Inggris, jepang dll gencar masuk keindonesia. Oleh karena nya modal asing ini membutuhkan instrumen pendukung guna melanggengkan dan mengembangkan kapital industri di indonesia. Industrialisasi asing ini sangat membutuhkan tenaga-tenaga terampil lulusan perguruang tinggi, maka seketika itu pendidikan menjadi lahan industri strategis yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara imprealis-kapitalis, dengan mencetak tenaga-tenaga kerja bagi perusahaan-perusahaan swasta milik asing. Sedikitnya ada dua permasalahan didalam dunia pendidikan kita saat ini yang memang sudah di skenariokan oleh kaum imprealis kapitalis, permasalahan nya yaitu:
1) Mahalnya biaya pendidikan yang itu arti nya hanya orang kaya saja yang dapat mendapatkan pendidikan, sehingga terjadi ketidak merataan pendidikan yang didapatkan seharus nya oleh seluruh rakyat indonesia sesuai dengang amat UUD 1945.
2) Kurikulum pendidikan yang di seting oleh asing untuk membuat rakyat indonesia menjadi tenaga kerja murah sesuai kebutuhan pasar dan juga menjadikan terkondisikan nya mahasiswa dikarenakan pembatasan waktu kuliah yang sekarang mahasiswa hanya diberikan waktu selama 5 tahun untuk kuliah, yang akhirnya melemahkan peran mahasiswa ditengah masa rakyat yang sejatinya mahasiswa harus menjadi pelopor bagi rakyat untuk melakukan suatu perubahan, karena sistem itulah yang akhirnya menjadikan mahasiswa hanya berorientasi untuk segera LULUS dari kampus.
Ini semua yang kemudian menjauhkan esensi pendidikan, seharus nya pendidikan melahirkan sebuah kesadaran kritis yang dimana melihat suatu sumber masalah dari aspek sistem, yang artinya rakyat mampu mengidentivikasi masalah yang sedang dihadapinya dan pada akhirnya mampu membebaskan diri dari penindasan. Untuk mencapai itu dibutuhkan suatu sistem pendidikan demokrasi yang memberikan kebebasan kepada setiap individu nya untuk mengenyam pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kemauan nya. Jangan memaksa seekor monyet untuk berenang dan jangan mengajari ikan untuk memanjat pohon.
Menurut bapa pendidikan indonesia KI hajar dewantara “pendidikan seharusnya menjadikan individu manusia menjadi pencipta bukan menjadi konsumtif” yang maksudnya yaitu pendidikan adalah suatu proses dimana manusia belajar untuk menciptakan hal baru atau menyempurnakan hal yang sudah ada.
Kita sebagai manusia yang sadar harus mampu menularkan kesadaran ini kepada seluruh rakyat indonesia untuk sama-sama berjuang demi terciptanya pendidikan yang demokratis dan berkebudayaan agar setiap orang yang mendapatkan pendidikan khususnya mahasiswa sadar untuk melakukan pengabdian kepada rakyat guna mempercepat tercapai nya keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
4. Pemerataan pembangunan insfrastruktur sesuai kebutuhan rakyat
Dalam pembangun infrastruktur yang dilakukan Negara hari ini lewat program rencana pembangunan jangka menengah nasional RPJMN tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat, malah cenderung hanya menguntungkan korporasi seperti reklamasi teluk Jakarta dengan dibuat nya 17 pulau yang menggusur lebih dari 10.000 masyarakat kampong nelayan, atau pembebasan lahan pertanian di daerah-daerah, hal ini hanya akan mengakibatkan muncul nya pengangguran baru, karena hilang nya mata pencaharian mereka akibat pembangunan yang dilakukan Negara sekaligus mengancam ketahanan pangan negara. Untuk itu sapma pp untirta mendorong pemerataan pembangunan sesuai kebutuhan rakyat, seperti jalur distribusi untuk petani-petani dipedalaman untuk menjual hasil pertanian nya, jadi setiap rencana pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah harus memperhatikan dampak nya terhadap masyarakat sekitar.
5. Kesehatan gratis dan berkualitas
Kesehatan menjadi kebutuhan primer sama seperti pendidikan untuk itu program kesehatan gratis, semua golongan harus digratiskan dari biaya rawat inap, konsultasi dan jasa dokter atau medis, dan obat-obatannya. Walaupun saat ini ada program BPJS tetapi dalam praktek masih terdapat pembedaan pelayanan antara orang kaya dan miskin untuk itu bukan hanya penggeratisan biaya tetapi dari pelayanan rumah sakitpun harus berkualitas, selain itu BPJS sendiri system nya sama seperti perusahaan asuransi yang bertujuan mengincar provit. Program belas kasihan dengan dalih menggratiskan untuk yang miskin saja hanyalah menciptakan sumber penyelewengan dan korupsi baru. Ditengah standarisasi ukuran kemiskinan yang beraneka ragam dan sarat kepentingan politis adalah jauh lebih sulit menghitung jumlah orang miskin ketimbang orang kaya. Propaganda dari intelektual dan birokrat antek-antek imperialis yang menyatakan bahwa subsidi harus tepat sasaran adalah pura-pura tidak tahu persoalan dan menipu rakyat. Ada seribu macam instrument kebijakan yang dapat digunakan untuk menarik kembali subsidi yang jatuh pada golongan yang dinyatakan orang kaya ketimbang muluk-muluk menyatakan bahwa subsidi hanya untuk orang miskin –yang standar kemiskinannya telah direndahkan sedemikian rupa. Sehingga yang terjadi adalah orang miskin justru dijadikan industri dan komoditi oleh segelintir kaum pemodal dan birokrat korup.
TUJUAN ORGANISASI SAPMA PP UNTIRTA
MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA MELALUI TRIDARMA PERGURUAN TINGGI
sesuai dengan bunyi sila keliama pancasila karena inilah sebenarnya tujuan akhir dari pada di bangun nya Negara Indonesia merdeka, karena Indonesia merdeka hanya menjadi jembatan emas untuk mencapai masyarakat sosialis Indonesia yang bebas dari penghisapan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Namun sebelum sampai kepada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terlebih dulu kita harus melalui tahap-tahap objektif revolusi, Seperti yang di Ungkap Bung Karno syarat-syarat untuk dimulainya Revolusi Sosialis. Syarat-syarat itu, anatara lain, memajukan teknik atau industrialisasi, mencerdaskan kehidupan rakyat, mendorong demokratisasi seluas-luasnya dan membangun mental serta kepribadian sebagai sebuah bangsa. Gagasan trisakti ini yang mencita-citakan sebuah negara nasional yang berdaulat di bidang politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya, sebetulnya ini berada ditahapan nasional demokratis. Trisakti ialah jalan untuk mewujudkan cita-cita sosialis Indonesia. Secara politik orang diakui sama serta segala urusan ekonomi dan politik harus dikerjakan oleh rakyat, dengan rakyat dan untuk rakyat. Agar itu dapat terwujud, maka rakyat harus menguasai ekonomi dengan demokrasi dilapangan ekonomi. Sebab, ekonomi merupakan pangkal bagi kehidupan politik dan sosial budaya, siapa saja yang menguasai sumber-sumber ekonomi maka dia pula yang berjaya dilapangan politik dan sosial budaya. Maka dari kekuasaan ekonomi seperti sumber daya alam harus ada ditangan negara untuk kesejahteraan rakyat sesuai dengan, kekuasaan ekonomi sebagai basis struktural untuk menciptakan kekuasaan politik yang berdaulat dan terciptanya tatanan sosial yang berkebudayaan indonesia. Bung Karno mendefinisikan Sosialisme sebagai adanya kepemilikan terhadap pabrik-pabrik atau alat produksi secara kolektif, industrialisme yang kolektif dan distribusi yang kolektif.
Untuk itu SAPMA PP Komisariat UNTIRTA memiliki cita-cita politik yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Bangsa Indonesia yaitu untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur tanpa pengisapan manusia antar manusia dan bangsa antar bangsa.
Struktural Kepemimpinan SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta 2012-2013
1. Ketua : Nirwamudin D.N.E
2. Wakil Ketua : Rahmatullah Syam’un
3. Sekretaris Jendral : Tb. Bagja Pratama
4. Bendahara 1 : Rivani Haeresti Panjaitan
5. Dan beberapa bidang yang dibutuhkan
Struktural Kepemimpinan SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta 2013-2014
1. Ketua : Mochammad Syarifain
2. Wakil Ketua : Irfan Iskandar
3. Sekretaris Jendral : Rizky Arifianto
4. Wakil SekJen : M. Fajar P
5. Bendahara : Bayu Anggodo
6. Dan beberapa bidang yang dibutuhkan
Struktural Kepemimpinan SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta 2014-2015
1. Ketua : Abdurrazak Natamiharsa
2. Waki Ketua : Ikhlasul Amal
3. Sekretaris jendral : Boy Indra Gelang
4. Wakil Sekjen : Nilam Diniatika
5. Bendahara : Windiyawati
6. Dan beberapa bidang yang dibutuhkan
Struktural Kepemimpinan SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta 2015-2016
1. Ketua : Rizky Arifianto
2. Wakil Ketua : TB. Rizalul Aziz
3. Sekretaris Jendral : Raymond Surya
4. Wakil Sekjen : Rizki Mahardika
5. Bendahara : Nur Fitri ba’aqi
6. Dan beberapa bidang yang dibutuhkan
Arti Lambang SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta
1. Gambar sayap berwarna Merah-Putih
Menggambarkan berkembangnya organisasi ini untuk Indonesia.
2. 10 helai bulu berwarna Merah pada sayap
Mewakili 10 Jendral pendiri IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia).
3. 16 helai bulu berwarna Putih pada sayap
Mewakili 16 pengurus awal/founding brother SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Univ. Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Logo Perisai SAPMA Pemuda Pancasila
Menggambarkan bahwa SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta berpegang teguh pada Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 dan AD/ART Pemuda Pancasila serta Peraturan Organisasi SAPMA Pemuda Pancasila.
5. Pita Putih bertuliskan Pancasila Abadi berwarna Merah
Menunjukan bahwa SAPMA Pemuda Pancasila Komisariat Untirta berani untuk melindungi kesucian Pancasila.
6. Tulisan Hitam Komisariat Universita Sultan Ageng Tirtayasa
Menunjukan identitas diri sebagai mahasiswa Unv. Sultan Ageng Tirtayasa.
0 komentar:
Posting Komentar