WUJUDKAN DEMOKRASI PANCASILA,
AGAR TERCIPTANYA MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR
Jika melihat kedaan objektif hari ini, dimana nilai-nilai
Pancasila seperti Sosio-Demokrasi mulai luntur yang seharusnya kekuasaan
ekonomi dan politik berada di tangan rakyat dikerjakan dengan rakyat untuk
rakyat dan oleh rakyat tidak terimplementasikan di Negara Republik Indonesia,
dari orde baru hingga hari ini kebijakan-kebijakan pemerintah cenderung
berpihak kepada Imprialisme. Terlihat jelas dari penguasaan korpolasi asing di
sektor sumber daya alam Indonesia yang mencapai 90%. Menurut Prof. Dr. Pratikno
hasil riset hingga tahun 2013 sekitar 80%-90% aset negara telah dikuasai asing
baik di sektor perbankan bangsa asing telah menguassai lebih dari 50%, begitu
pula di sektor lain seperti migas dan batubara antara 70%-75%, telekomuninikasi
antara 70% dan lebih parah adalah pertambangan hasil mas dan tembaga yang
dikuasai mencapai 80%-85% itu tidak sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3).
Kecuali sektor perkebunan dan pertanian asing baru menguasai 40%. Selain itu
pendidikan Indonesia hari ini hanya untuk mencetak tenaga kerja murah yang
tentu saja itu semua untuk kepentingan konporasi asing, kepentingan ini membuat
melencengnya pendidikan Indonesia hari ini. sehingga menimbulkan sifat
konsumtif rakyat yang dikarenakan 54% guru di Indonesia tidak memiliki
kualafikasi mengajar dan masih banyak anak-anak di Indonesia yang putus sekolah
di Indonesia sekitar 1,39 juta anak di Indonesia yang putus sekolah
(Galamedianews.com 2-06-15), di
karenakan biaya pendidikan yang mahal. itu tidak sesuai dengan UUD 1945 Pasal
31 ayat (1) & (2). Dalam pembangunan Infrastuktur di indonesia banyak
merugikan masyarakat karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang hanya
menguntungkan korporasi asing. Seperti Reklamasi Teluk Jakarta dengan di buat
17 pulau yang menggusur lebih dari 10.000 kampung nelayan hal ini sangat
merugikan rakyat dan hanya akan menciptakan pengangguran baru. Serta masih
banyak pembangunan-pembangunan lainnya yang tidak sesuai kebutuhan rakyat dan
hanya menguntungkan korporasi asing.
Ungkap Bung Karno syarat-syarat untuk dimulainya Revolusi Sosialis. Syarat-syarat itu, anatara
lain, memajukan teknik atau industrialisasi, mencerdaskan kehidupan rakyat,
mendorong demokratisasi seluas-luasnya dan membangun mental serta kepribadian
sebagai sebuah bangsa. Gagasan trisakti ini yang mencita-citakan sebuah negara
nasional yang berdaulat di bidang politik, berdikari secara ekonomi dan
berkepribadian secara budaya, sebetulnya ini berada ditahapan nasional
demokratis. Trisakti ialah jalan untuk mewujudkan cita-cita sosialis
Indonesia. Secara politik orang diakui
sama serta segala urusan ekonomi dan politik harus dikerjakan oleh rakyat,
dengan rakyat dan untuk rakyat. Agar itu dapat terwujud, maka rakyat harus
menguasai ekonomi dengan demokrasi dilapangan ekonomi. Sebab, ekonomi merupakan
pangkal bagi kehidupan politik dan sosial budaya, siapa saja yang menguasai
sumber-sumber ekonomi maka dia pula yang berjaya dilapangan politik dan sosial
budaya. Maka dari kekuasaan ekonomi seperti sumber daya alam harus ada ditangan
negara untuk kesejahteraan rakyat sesuai
dengan, kekuasaan ekonomi sebagai basis struktural untuk menciptakan kekuasaan
politik yang berdaulat dan terciptanya tatanan sosial yang berkebudayaan
indonesia. Bung Karno mendefinisikan Sosialisme sebagai adanya kepemilikan
terhadap pabrik-pabrik atau alat produksi secara kolektif, industrialisme yang
kolektif dan distribusi yang kolektif.
Maka dari itu kami dari Satuan Pelajar, Siswa dan Mahasiswa
Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Komisariat UNTIRTA mengajak dan mengabarkan kepada
kawan kawan untuk mewujudkan DEMOKRASI PANCASILA, AGAR TERCIPTANYA MASYARAKAT
ADIL DAN MAKMUR !!!
Tuntutan :
1. Wujudkan TRISAKTI;
2. Nasionalisasi Aset;
3. Ciptakan Ekonomi Kerakyatan;
4. Wujudkan Pendidikan Gratis dan Berkebudayaan, Dan
5. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Sesuai Kebutuhan
Rakyat.
“ SEKALI LAYAR
TERKEMBANG, SURUT KITA BERPANTANG “
“ PANCASILA!!! ABADI!!!
“
“ PANCASILA!!! ABADI!!!
“
“ PANCASILA!!! ABADI!!!
“
“ MERDEKA!!! “
0 komentar:
Posting Komentar